A.
Teori Terbentuknya Tata Surya
Tata surya merupakan suatu system ynag terdiri atas matahari sebagai
pusat dengan planet-planet (salah satunya bumi kita), bulan, komet-komet dan
meteor-meteor sebagai anggotanya. Tiap-tiap bintang memiliki suatu system
seperti matahari kita, karena matahari kita hanyalah salah satu bintang dari
berjuta-juta bintang di ala mini. Kita mengenal 5 teori yang mencoba
menjelaskan bagaimana terbentuknya tata surya kita:
1.
Teori Kant (Immanuel kant, jerman :
1724-1804) Hipotesa Nebula
tata surya kita berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar
lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang
memiliki berat jenis. Inti yang terbesar terbentuk di tengah-tengah sedangkan
yang kecil-kecil terbentuk di sekitarnya. Karena proses pendinginan inti-inti
kecil tersebut berubah menjadi planet-planet.
2.
Teori Chamberlin dan Multon (Amerika
Serikat: 1900) Pasang Surut
Kedua sarjana ini berpendapat bahwa tata surya kita berasal dari kabut
panas yang melakukan gerak pilin (kabut pilin). Kabut ini terdiri atas
bahan-bahan yang halus yang masing-masing terbentuk spiral. Benda-benda kecil
di sekitarnya menjadi planet-planet.
3.
Teori Laplace (Piere Simon
Laplace,prancis: 1749-1827) Protoplanet
Tat surya bila bertasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar cepat. Karena cepatnya putaran
maka terlepaslah bagian-bagian yang terlepas itu berputar terus dank arena
pengaruh pendinginan, lama-kelamaan berubah menjadi planet-planet masih tetap
panas.
4.
Teori Vor Weizsaecker dan GP
Kuiper(1945-1950) Vorteks
Kedua srjana ini berpendapat bahwa tata surya kita terjadi dari kabut gas
raksasa dan debu (sejenis kabut yang terdiri dari gas hydrogen dan helium). Gas
ini mul;ai membeku dan disertai dengan penyusutan serta gerak putarannya yang
cepat, maka hasilnya bentuk bulat sempurna tetapi menyerupai cakram.
5.
Teori James Jeans dan Jeffreys(Amerika
Serikat: 1917) Hipotesi Tidal
Menurut teori ini pada tata surya semula hanya ada matahari saja tanpa
anggota tata surya yang lainnya. Teori ini dianggap mendekati kebenaran karena
susunan planet yang ada sekarang sesuai dengan cerutu, yaitu planet yang berada
di tengah-tengah adalah planet yang terbesar dan didampingi oleh planet-planet
yang lebih kecil.
B.
Hukun Peredaran Planet
Johan Kepler (Jerman 1571-1630) mengemukakan tiga hokum tentang planet,
yakni:
·
Hokum I kepler: “planet-planet
beredar mengelilingi matahari melalui garis edar yang berbentuk elips dengan
matahari berada pada salah satu titik apinya”.
Hokum ini menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidaklah
tetap melainkan berubah-ubah, kadang-kadang jauh dan kadang-kadang dekat ke
matahari. Kedudukan terjauh disebut Aphelium dan kedudukan terdekat perihelium.
·
Hukum II kepler:”dalam
perdearannya mengelilingi matahari, planet-planet membentuk bidang yang sama
luasnya di dalam waktu yang sama.”
Hokum ini memberi penjelasan bahwa dalam peredarannya mengelilingi
matahari, kecepatan planet tidaklah tetap.
·
Hukum III kepler:”jarak rata-rata
planet ke matahari pangkat tiga di bagi period sideris kuadrat merupakan
bilangan konstan.
C.
Matahari dan Planet lainnya
Matahari sebagai pusat tat surya merupakan sebuah bintang yang paling
dekat dengan bumi, jarak matahari bumi diperkirakan 150 juta km. Teori yang
mendukung bahwa matahari sebagai pusat tata surya adalah teori heliosentris
yang dikemukakan oleh Nicholas Copernicus pada abad ke-16. matahari memancarkan
cahaya ke bumi dalam bentuk elektromagnetik yang terdiri dari sinar x, sinar
ultraviolet, ultra ungu. Selain sebagai sumber cahaya, matahari terdiri dari
gumpalan es yang berpijar dengan masa sekitar 1,99x10 kg/3,3x10 kali masa bumi.dan
berusia sekitar 5000juta tahun. Gravitasi permukaan matahari sekitar 27 kali
gravitasi permukaan bumi. Jari-jari matahari sekitar1.380.000 km. Sumber
cahaya dan panas matahari beresal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan
inti-inti unsure hydrogen (H) menjadi unsure helium (He).
Planet-planet dalam susunan tata surya:
Planet berasal dari bahasa yunani, planetai yang berarti pengembara. Hal
ini disebabkan kedudukan planet dengan bintang tidaklah tetap. Sampai saat
dikenal 9 planet yang mengelilingi matahari yaitu merkurius, venus, bumi,
marsm, yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Arah gerak planet adalah
dari timur ke barat. Selain berevolusi mengelilingi matahari, planet-planet
yang berotasi pada sumbunya. Selain planet-planet tersebut, pada tata surya
terdapat pula benda angkasa yang mengelilingi planet dan bersama-sama dengan
planet mengelilingi matahari. Dengan demikian, tata surya kita merupakan suatu
system rotasi yang berpusat pada matahari.
Klasifikasi Planet:
Secara umum, planet-planet yang terdapat dalam tat surya ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Planet Interior dan planet Superior dalam
klasifikasi ini bertindak sebagai pembatas adalah bumi. Planet interior
contohnya: merkurius dan venus. Sedangkan Planet superior contohnya: mars,
saturnus,Uranus, neptunus dan Pluto.
2.
Planet dalam dan planet luar:
Termasuk planet dalam adalah planet-planet di sebelah dalam lintasan
asteroid, yitu merkurius, venus, bumi, mars. Planet yang termasuk planet luar,
yaitu yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto.
Merkurius adalah planet terkecil
di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan
kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5
dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena
sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar
28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak
begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner
10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40
sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan,
Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai
inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan
medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180
sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan
tercatat dari
Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada
milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan
planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga
sebagai Hermes pada
mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang
astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa
dengan topi bersayap diatas caduceus.
Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai
Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka
mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu
hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada
saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध),
anak dari Candra sang
bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang
air". Orang-orang Ibrani menamakannya
Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas"
("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil
daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga
lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan
Saturnus, Titan.
Struktur dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa,
Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari
70%logam dan
30% silikat serta
mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi.
Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih
padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur
dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi,
terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian
dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga
karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli
bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti
Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan
besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100
sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus,
beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk
karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah
membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin
telah terbentuk dari nebula
Matahari sebelum
energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua
kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari,
suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan
mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap
pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang
mungkin tertiup oleh angin matahari.
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius
akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi
pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang
berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGERdan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Venus adalah planet terdekat
kedua dari matahari setelah Merkurius.
Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225
hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin
terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus
berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu
rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinyadalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat
tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan
selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan
Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan
kehidupan.
Bumi adalah planet ketiga
dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 miliar tahun.
Jarak antara Bumi denganmatahari adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU (Inggris: astronomical
unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi
dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan
udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon,
setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi
adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan
365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas
permukaan 510 juta kilometer persegi.
Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai
unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok
sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang
12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain,
dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78%nitrogen, 21% oksigen dan
1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti
dalam bumi yang
terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula olehinti
luar yang bersifat
cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83%
isi bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi
terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter.
Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter,
sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspiadengan luas 394.299 km2.
Mars adalah planet terdekat
keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini
juga dikenal sebagai planetmerah karena penampakannya yang
kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan
dibandingkan keadaan Planet Venus.
Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup
rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang
sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu
pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai
penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang
amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam
mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah
perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya
sebagai sebuah bukti dari peradaban yang
telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur
tersebut hanyalah sebuah kenampakan
alam biasa.
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat
kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah
778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter
14.980 km dan memilikimassa 318
kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode
revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Yupiter
mengandung hidrogen (H),
helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter
terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di permukaan planet ini
berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain,
Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur
berat lainnya. Jupiter
memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede,Callisto (Galilean
moons).
Saturnus adalah
sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak
tidak terlalu jelas dari Bumi.
Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus
dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus
juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian
besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri
dari batuan padat dengan atmosfer tersusun
atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin
yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui.
Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat
karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga
terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya
gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk
cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup
masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih
besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
Uranus adalah planet ketujuh
dari Matahari dan
planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa
langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός)
ayah dari Kronos (Saturnus)
dan kakek dari Zeus (Jupiter).
Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet
klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu
kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat.[14] Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal
13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama
kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang
ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan
keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter danSaturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang
menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang
sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es"
seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.[10] Atmosfernya itu adalah atmofer yang
terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan
dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas
diperkirakan terdiri dari metana.[10] Kontras dengan itu, interior Uranus
terutama terdiri atas es dan bebatuan.[9]
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik
di antara planet-planet karena sumbu
rotasi miring ke
sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga,
kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain
merupakan ekuator mereka.[15] Dilihat dari Bumi, cincin Uranus
kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan-bulannya
mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008
cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang
nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan ataubadai yang diasosiasikan dengan raksasa
lain.[15] Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat
tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun
belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya.
Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik
(900 km/jam, 560 mil per jam).[16]
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari
sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan
memiliki massa 17,2 massa Bumi.
Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah
164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan
permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah
besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
D.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi: kita telah mengetahui bahwa bumi berotasi yaitu perputaran bumi
pada porosnya. Rotasi bumi berlangsung satu hari satu malam atau 24 jam,
tepatnya 23 jam 56 menit 4,09 detik. Arah rotasi arah timur. Pada waktu bumi
berotasi atmosfer kita ikut berotasi. Dapat kita bayangkan jika atmosfer tidak
ikut berotasi. Di katulistiwa akan terjadi angina badai maha dahsyat dengan
kecepatan 1667 km/jam.
Revolusi bumi: bumi beredar mengelilingi matahari seperti halnya
planet-planet lain. Periode revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Periode tersebut disebut tahun siderik. Arah revolusi bumi adalah negative.
Sumbu terhadap bidang edarnya membentuk sudut 66,5 dengan sudut
kemiringan yang tetap atau ekuator bumi membentuk sudut dengan bidang edarnya/ekliptika
sebesar 23,5.
E.
Bulan
Jarak bulan terhadap bumi dapat ditentukan dengan sebuah alat retroreflektor
yakni sebuah alat pemantulkan sinar (seberkas laser). Dari penelitian diperoleh
berbagai data tentang bulan antara lain: massa bulan 1/18 kali massa bumi,
berat jenis bulan rata-rata 3,3 gr/cm, grafitasi permukaan bulan 1/6 grafitasi permukaan bumi.
Garis tengah bulan 3476 km sama dengan ¼
garis tengah bumi. Bulan tidak memiliki atmosfer karena grafitasinya
kesil, sehingga tidak dapat mengikat atmosfer. Akibat tidak memiliki atmosfer,
yaitu:
1.
bulan sangat sunyi karena bunyi tidak
dapat merambat.
2.
suhu mengalami perubahan sangat cepat,
yang menghadap matahari suhunya sekitar 100 derajat celcius dan yang
membelakangi matahari suhunya mencapai -173 derajat celcius.
3.
tidak terdapat air
4.
langit di bulan tampak suram, karena
cahaya matahari tidak ada yang menghamburannya.
Bagian permukaan bulan terdiri dari dataran rendah, kawah, pegunungan dan
lembah. Bagian yang datar, kering danhalus tampak agak gelap sering di sebut
laut(mare).
·
Gerakan Bulan:
1.
rotasi dengan arah negative, periode
rotasinya sama dengan periode revolusinya mengelilingi bumi, sehingga secara
umum dapat dikatakan bahwa permukaan bulan yang menghadap ke bumi adalah tetap.
2.
bulan berevolusi mengelilingi bumi dengan
orbit berbentuk elips. Periode revolusi bulan 29 ½ hari, disebut periode
siderik. Bidang lintasan bulan membentuk sudut 5 derajat terhadap ekliptika.
3.
bulan bersama-sama dengan bumi bergerak
mengelilingi matahari dengan wktu periode 1 tahun.
·
Aspek Bulan:
Adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi yang terdiri
dari:
1.
konjungsi yaitu bulan searah dengan
matahari.
2.
oposisi yaitu bulan berlawanan arah
dengan matahari.
3.
kuarter yaitu kedudukan bulan tegak lurus
terhadap garis penghubung antara bumi dan matahari.
·
Fase-fase Bulan:
Ada 8 fase bulan, yaitu bulan baru, sabit awal,
kuartir/seperempat awal, gibbous awal, bulan purnama, gibbous akhir, seperempat
akhir dan sabit akhir.
F.
Hukum Gravitasi Bumi
Hukum Newton tentang grafitasi Bumi, pada tahun 1686, Newton mengemukakan
bahwa: “Setiap partikel dalam alam semesta ini selalu menarik partikel lain
dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa partikel-partikel itu
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.”
excelent
BalasHapusGood...!!
BalasHapus