Rabu, 03 Oktober 2012

BEASISWA PENDIDIKAN

Bagi pelajar dan mahasiswa yang minat BEASISWA, ada BEASISWA low dari DATA PRINT ayo kunjungi di sini

Kamis, 10 Mei 2012

Teman-teman yang mempunyai HP CROSS dengan fitur modem bisa pakai Phonesuite yang bisa diunduh di sini . Selamat mencoba.

Jumat, 27 April 2012

TEST TOEFL

Bagi kalian yang ingin mengasah kemampuan bahasa inggrisnya untuk persiapan test TOEFL bisa langsung klik di sini.

TATA SURYA


A.    Teori Terbentuknya Tata Surya
Tata surya merupakan suatu system ynag terdiri atas matahari sebagai pusat dengan planet-planet (salah satunya bumi kita), bulan, komet-komet dan meteor-meteor sebagai anggotanya. Tiap-tiap bintang memiliki suatu system seperti matahari kita, karena matahari kita hanyalah salah satu bintang dari berjuta-juta bintang di ala mini. Kita mengenal 5 teori yang mencoba menjelaskan bagaimana terbentuknya tata surya kita:
1.      Teori Kant (Immanuel kant, jerman : 1724-1804) Hipotesa Nebula
tata surya kita berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis. Inti yang terbesar terbentuk di tengah-tengah sedangkan yang kecil-kecil terbentuk di sekitarnya. Karena proses pendinginan inti-inti kecil tersebut berubah menjadi planet-planet.
2.      Teori Chamberlin dan Multon (Amerika Serikat: 1900) Pasang Surut
Kedua sarjana ini berpendapat bahwa tata surya kita berasal dari kabut panas yang melakukan gerak pilin (kabut pilin). Kabut ini terdiri atas bahan-bahan yang halus yang masing-masing terbentuk spiral. Benda-benda kecil di sekitarnya menjadi planet-planet.
3.      Teori Laplace (Piere Simon Laplace,prancis: 1749-1827) Protoplanet
Tat surya bila bertasal dari bola gas yang bersuhu tinggi  dan berputar cepat. Karena cepatnya putaran maka terlepaslah bagian-bagian yang terlepas itu berputar terus dank arena pengaruh pendinginan, lama-kelamaan berubah menjadi planet-planet masih tetap panas.
4.      Teori Vor Weizsaecker dan GP Kuiper(1945-1950) Vorteks
Kedua srjana ini berpendapat bahwa tata surya kita terjadi dari kabut gas raksasa dan debu (sejenis kabut yang terdiri dari gas hydrogen dan helium). Gas ini mul;ai membeku dan disertai dengan penyusutan serta gerak putarannya yang cepat, maka hasilnya bentuk bulat sempurna tetapi menyerupai cakram.
5.      Teori James Jeans dan Jeffreys(Amerika Serikat: 1917) Hipotesi Tidal
Menurut teori ini pada tata surya semula hanya ada matahari saja tanpa anggota tata surya yang lainnya. Teori ini dianggap mendekati kebenaran karena susunan planet yang ada sekarang sesuai dengan cerutu, yaitu planet yang berada di tengah-tengah adalah planet yang terbesar dan didampingi oleh planet-planet yang lebih kecil.
B.     Hukun Peredaran Planet
Johan Kepler (Jerman 1571-1630) mengemukakan tiga hokum tentang planet, yakni:
·         Hokum I kepler: “planet-planet beredar mengelilingi matahari melalui garis edar yang berbentuk elips dengan matahari berada pada salah satu titik apinya”.
Hokum ini menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidaklah tetap melainkan berubah-ubah, kadang-kadang jauh dan kadang-kadang dekat ke matahari. Kedudukan terjauh disebut Aphelium dan kedudukan terdekat perihelium.
·         Hukum II kepler:”dalam perdearannya mengelilingi matahari, planet-planet membentuk bidang yang sama luasnya di dalam waktu yang sama.”
Hokum ini memberi penjelasan bahwa dalam peredarannya mengelilingi matahari, kecepatan planet tidaklah tetap.
·         Hukum III kepler:”jarak rata-rata planet ke matahari pangkat tiga di bagi period sideris kuadrat merupakan bilangan konstan.
C.    Matahari dan Planet lainnya
Matahari sebagai pusat tat surya merupakan sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi, jarak matahari bumi diperkirakan 150 juta km. Teori yang mendukung bahwa matahari sebagai pusat tata surya adalah teori heliosentris yang dikemukakan oleh Nicholas Copernicus pada abad ke-16. matahari memancarkan cahaya ke bumi dalam bentuk elektromagnetik yang terdiri dari sinar x, sinar ultraviolet, ultra ungu. Selain sebagai sumber cahaya, matahari terdiri dari gumpalan es yang berpijar dengan masa sekitar 1,99x10 kg/3,3x10 kali masa bumi.dan berusia sekitar 5000juta tahun. Gravitasi permukaan matahari sekitar 27 kali gravitasi permukaan bumi. Jari-jari matahari sekitar1.380.000 km. Sumber cahaya dan panas matahari beresal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsure hydrogen (H) menjadi unsure helium (He).
Planet-planet dalam susunan tata surya:
Planet berasal dari bahasa yunani, planetai yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet dengan bintang tidaklah tetap. Sampai saat dikenal 9 planet yang mengelilingi matahari yaitu merkurius, venus, bumi, marsm, yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Arah gerak planet adalah dari timur ke barat. Selain berevolusi mengelilingi matahari, planet-planet yang berotasi pada sumbunya. Selain planet-planet tersebut, pada tata surya terdapat pula benda angkasa yang mengelilingi planet dan bersama-sama dengan planet mengelilingi matahari. Dengan demikian, tata surya kita merupakan suatu system rotasi yang berpusat pada matahari.
Klasifikasi Planet:
Secara umum, planet-planet yang terdapat dalam tat surya ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Planet Interior dan planet Superior dalam klasifikasi ini bertindak sebagai pembatas adalah bumi. Planet interior contohnya: merkurius dan venus. Sedangkan Planet superior contohnya: mars, saturnus,Uranus, neptunus dan Pluto.
2.      Planet dalam dan planet luar:
Termasuk planet dalam adalah planet-planet di sebelah dalam lintasan asteroid, yitu merkurius, venus, bumi, mars. Planet yang termasuk planet luar, yaitu yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto.
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध), anak dari Candra sang bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan Saturnus, Titan.

Struktur dalam

Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70%logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah membatu.

Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari.
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGERdan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinyadalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi denganmatahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78%nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula olehinti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspiadengan luas 394.299 km2.
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini juga dikenal sebagai planetmerah karena penampakannya yang kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memilikimassa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Yupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede,Callisto (Galilean moons).
Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat.[14] Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter danSaturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.[10] Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana.[10] Kontras dengan itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.[9]
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka.[15] Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan-bulannya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan ataubadai yang diasosiasikan dengan raksasa lain.[15] Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per jam).[16]
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari.
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
D.    Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi: kita telah mengetahui bahwa bumi berotasi yaitu perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi berlangsung satu hari satu malam atau 24 jam, tepatnya 23 jam 56 menit 4,09 detik. Arah rotasi arah timur. Pada waktu bumi berotasi atmosfer kita ikut berotasi. Dapat kita bayangkan jika atmosfer tidak ikut berotasi. Di katulistiwa akan terjadi angina badai maha dahsyat dengan kecepatan 1667 km/jam.
Revolusi bumi: bumi beredar mengelilingi matahari seperti halnya planet-planet lain. Periode revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik. Periode tersebut disebut tahun siderik. Arah revolusi bumi adalah negative. Sumbu terhadap bidang edarnya membentuk sudut 66,5  dengan sudut kemiringan yang tetap atau ekuator bumi membentuk sudut dengan bidang edarnya/ekliptika sebesar 23,5.
E.     Bulan
Jarak bulan terhadap bumi dapat ditentukan dengan sebuah alat retroreflektor yakni sebuah alat pemantulkan sinar (seberkas laser). Dari penelitian diperoleh berbagai data tentang bulan antara lain: massa bulan 1/18 kali massa bumi, berat jenis bulan rata-rata 3,3 gr/cm, grafitasi permukaan bulan 1/6 grafitasi permukaan bumi. Garis tengah bulan 3476 km sama dengan ¼  garis tengah bumi. Bulan tidak memiliki atmosfer karena grafitasinya kesil, sehingga tidak dapat mengikat atmosfer. Akibat tidak memiliki atmosfer, yaitu:
1.      bulan sangat sunyi karena bunyi tidak dapat merambat.
2.      suhu mengalami perubahan sangat cepat, yang menghadap matahari suhunya sekitar 100 derajat celcius dan yang membelakangi matahari suhunya mencapai -173 derajat celcius.
3.      tidak terdapat air
4.      langit di bulan tampak suram, karena cahaya matahari tidak ada yang menghamburannya.
Bagian permukaan bulan terdiri dari dataran rendah, kawah, pegunungan dan lembah. Bagian yang datar, kering danhalus tampak agak gelap sering di sebut laut(mare).
·         Gerakan Bulan:
1.      rotasi dengan arah negative, periode rotasinya sama dengan periode revolusinya mengelilingi bumi, sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa permukaan bulan yang menghadap ke bumi adalah tetap.
2.      bulan berevolusi mengelilingi bumi dengan orbit berbentuk elips. Periode revolusi bulan 29 ½ hari, disebut periode siderik. Bidang lintasan bulan membentuk sudut 5 derajat terhadap ekliptika.
3.      bulan bersama-sama dengan bumi bergerak mengelilingi matahari dengan wktu periode 1 tahun.
·         Aspek Bulan:
Adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi yang terdiri dari:
1.      konjungsi yaitu bulan searah dengan matahari.
2.      oposisi yaitu bulan berlawanan arah dengan matahari.
3.      kuarter yaitu kedudukan bulan tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dan matahari.
·         Fase-fase Bulan:
Ada 8 fase bulan, yaitu bulan baru, sabit awal, kuartir/seperempat awal, gibbous awal, bulan purnama, gibbous akhir, seperempat akhir dan sabit akhir.
F.     Hukum Gravitasi Bumi
Hukum Newton tentang grafitasi Bumi, pada tahun 1686, Newton mengemukakan bahwa: “Setiap partikel dalam alam semesta ini selalu menarik partikel lain dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa partikel-partikel itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.”

Permainan Unik Menarik Dalam sistematika Pembelajaran SD

Permainan yang cocok digunakan dalam menjelaskan materi secara sistematik. Dalam pembelajaran sains SD kegiatan yangmenarik yaitu dengan permainan "Bus Sekolah". Cara yang digunakan guru sangat berfariatif. Cara yang paling mudah dengan cara menjalankan bus tersebut. Bus tersebut dapat jalan sampai terakir materi sesuai dengan tujuan pembelajaran derngan cara siswa menjawab semua pertanyaan dari guru. Ini sebuah permainan yang klasik dan mudah diterapkan oleh guru pada semua tingkat sekolah.

Rabu, 25 April 2012

Mengenal Penelitian Secara Umum


A.    Pengertian Penelitian
            Ada beberapa pengertian penelitian menurut buku dan para ahli, diantaranya :
Pengertian penelitian adalah usaha manusia yang di lakukan untuk mencari jawaban atas suatu keingintahuan. Sebagaimana berteori, penelitian juga merupakan aktivitas sehari-hari yang di lakukan oleh setiap orang, baik di dasari maupun tidak. Karena setiap waktu kita selalu menemukan hal-hal baru dan senantiasa mencari penjelasan/jawaban tentang penyebab, factor-faktor yang mempengaruhi, serta akibat-akibat yang di timbulkannya.
Dalam penelitian dikenal apa yang di sebut metodologi penelitian dan metode penelitian. Metodologi penelitian adalah strategi dalam melakukan penelitian termasuk tahapan-tahapan yang di lakukan melakukan penelitian. Tahapan ini meliputi :
1.      Pendekatan yang di pilih (positivism atau alternative)
2.      Penetapan tujuan studi
3.      Perumusan research question
4.      Pengumpulan data
5.      Dan penulisan laporan
Sedangkan metode penelitian merupakan dari bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data[1].
Dalam bahasa inggris istilah penelitian disebut (research), berasal dari kata (re) artinya kembali dan (to reasrch) artinya menemukan atau mencari. Adapun yang di temukan cari atau dicari dalam hal ini adalah jawaban atau kebenaran dari pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam fikiran manusia atas suatu masalah yang muncul dan perlu untuk di pecahkan.dalam hal ini, penelitian merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari segiteoritis maupun praktis. Penelitian merupakan suatu bagian pokok dari ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk lebih mengetahui dan lebih mendalami segala segi kehidupan. Betapa besarnya manfaat dan kegunaan penelitian, kiranya sulit untuk di sangkal, oleh karena dengan penelitian itulah manusia mencari kebenaran dari pada pergaulan hidup ini, yang di tentukan oleh pribadi manusia, lingkungan social dan lingkungan alam[2].
Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang di peroleh dari penelitian terdiri dari fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang di hadapinya.masalah penelitian dapat timbul akibat adanya kesulitan yang mengganggu kehidupan manusia atau semata-mata karena dorongan ingin tahu sebagai sifat naluri manusia. Baik untuk masalah penelitian yang timbul karena adanya kesulitan yang di hadapi manusia maupun karena naluri ingin tahu, di perlukan jawaban yang dapat diandalkan berdasarkan yang benar.kebenaran yang dipegang teguh dalam penelitian adalah kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang bersifat mutlak.penelitian berusaha memperoleh pengetahuan yang memiliki kebenaran ilmiah yang lebih sempurna dari pengetahuan sebelumnya, yang kesalahanya lebih kecil dari pada pengetahuan yang telah terkumpul sebelumnya[3]
B. Tujuan Penelitian
            Tujuan penelitian antara lain:
a.       Memperoleh informasi baru. Pada penelitian biasannya seorang peneliti akan berubungan dengan data atau fakta baru. Walaupun suatu data atau fakta tersebut telah ada da nada pada suatu tempat dalam waktu lama (data sejarah), namun apabila fakta dan data tersebut terungkap dan di sajikan secara sistematis maka dapat dikatakan data dan fakta masih tetap baru.
b.      Mengembangkan dan menjelaskan. Merupakan tujuan penelitian yang lain dan penting karena hanya melalui penelitian suatu cakrawala teori ilmu pengetahuan dapat di kembangkan.
c.       Menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu variabel. Seseorang yang dapat menguasai ilmu pengetahuan yang mencangkup fungsi menerangkan, memprediksi, dan mengontrol sesuatu maka dapat di katakan bahwa orang tersebut adalah berpengetahuan atau seorang umaroh.



C. Jenis-jenis Penelitian
Penggolongan jenis-jenis penelitian tergantung kepada pedoman dari segi mana penggolongan itu di tinjau[4]. Keseragaman dasar tinjauan penggolongan belumlah tercapai. Namun secara umum dapatlah di catat jenis-jenis penggolongan sebagai berikut:
a.       Penggolongan menurut bidangnya: penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian bahasa, penelitian ilmu teknik, penelitian biologi, penelitian ekonomi, dan sebagainya
b.      Penggolongan menurut  tempatnya: penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, dan penelitian kancah.
c.       Penggolongan menurut pemakaianya: penelitian murni (pure research) dan penelitian terpakai (applied research).
d.      Penggolongan menurut tujuan umumnya: Penelitian eksploratif, penelitian developmental, dan penelitian verifikatif.
e.       Penggolongan menurut tarafnya: Penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
f.       Penggolongan menurut approachnya: penelitian longitudinal dan penelitian cross-sektional[5].

D. Macam-macam Penelitian
            Secara garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa aspek tinjauan tersebut: aspek tujuan, aspek metode, dan aspek bidang kajian.
1.      Klasifikasi bentuk penelitian dari aspek tujuan. Ada dua macam tujuan yaitu:
a.       Penelitian Dasar. Suatu bentuk penelitian dikatakan penelitian dasar apabila para peneliti yang melakukan penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu dengan tanpa memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersbut untuk manusia maupun masyarakat.
b.      Penelitian Terepan. Penelitian juga sering disebut sebagai applied research. Para peneliti dalam hal ini mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan dan hidup dimasyarakat sekitarnya. Tujuan para peneliti yang utama adalah memecahkan masalah dan hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok maupun keperluan industri atau pengusaha dan bukan untuk wawasan keilmuan.
2.      Klasifikasi penelitian menurut aspek metode.  Pengelompokan bentuk penelitian yang sering pula di lakukan oleh para peneiti adalah klasifikasi bentuk penelitian menurut aspek metode yang di gunakan. Beberapa macam bentuk penelitian di lihat dari segi metode dapat di lihat dalam keterangan di bawah ini.
a.    Penelitian Deskriptif. Klasifikasi yang pertama sering di temui dalam bidang social, ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang di lakukan pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis.
b.    Penelitian Sejarah. Penelitian sejarah  atau historical research ini juga di lihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan penggambaran secara komprehensip tentang obyek atau subyek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk  obyek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang di teliti. Tujuan dari kegitan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara obyektif terhadap peristiwa besar atau obyek yang di teliti. Di Negara berkembang termasuk di Indonesia ini, peneliti sejarah belum menjadi perhatian yang serius oleh para ahli di bidangya. Oleh karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap obyektifitas yang dapat berakibat sebagai berikut.
1)   Peristiwa besar daam kehidupan masyarakat yang di ambil dengan metodologi penelitian yang valid masih kurang.
2)   Peristiwa biasa menjadi peristiwa legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
3)   Banyak di gunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan melanggengkan kekuasaanya.
c.    Penelitian survei. Bentuk penelitian yang kedua ini seringpula di sebut sebagai penelitian normative atau atau penelitian status. Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa variabel. Para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak di capai. Hasil yang luas dari penelitian survei juga dapat di gunakan untuk bermacam-macam tujuan seperti berikut.
1)   Penelitian ini dapat di gunakan sebagai bentuk awal penelitian yang telah di rencanakan untuk di tindak lanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2)   Dengan penelitian survei, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif sebagai tujuan penelitian.
3)   Dengan penelitian ini, mereka juga dapat melekukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak di pecahkan kemudian.
d.   Penelitian ex-postfakto.  Penelitian ini di sebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti.
e.    Penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karen adalam penelitian eksperimen para peneliti mellakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi.
f.     Penelitian kuasi eksperimen. Kuasi arti lain dari semu. Penelitian kuasi eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu.
3.      Klasifikasi penelitian menurut bidang garapan. Dapat dibedakan menjadi 2:
a.       Penelitian Kependidikan. Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar masalah pendidikan, baik yang mencakup faktor internal pendidikan termasuk: komponen guru, siswa, kurikulum sistem pengajar, manajemen pendidikan dan hubungan lembaga dan masyarakat. Disamping itu penelitian itu penelitian juga mencakup faktor eksternal seperti: kebijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan, pengaruh gaya hidup elit politik terhadap prospek pendidikan, pengaruh kehidupan sosial dan ekonomi terhadap pendidikan generasi muda, dan sebagainya.
b.      Penelitian Non Kependidikan. Penelitian non kependidikan ini mempunyai cangkupan yang luas sekali seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan sebagai penelitian non kependidikan. Untuk memberikan semacam acuan di bawah diberikan kemungkinan contoh-contoh penelitian non kependidikan: penelitian sosial, ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi dsb.


E. Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
1.      Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2.      Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3.      Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4.      Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5.      Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
6.      Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7.       Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8.      Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah.
 Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
a.       Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
b.      Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
c.       Empirik
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a.      Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada        penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b.      Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c.      Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada   penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
d.      Obyektif,
Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
e.       Replikatif,
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama.
Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti[6].

F.    Fungsi Penelitian
            Penelitian menghasilkan pengetahuan yang dapat dipakai untuk mendeskripsikan fenomena, menjelaskan hubungan antar fenomena, meramalkan fenomena yang akan terjadi secara ilmiah dan akurat dan mengendalikan berbagai fenomena dan kekuatan alam untuk berbagai keperluan. Dengan demikian penelitian mengemban fungsi-fungsi penting sebagai berikut:
  1. Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian dapat berupa temuan-temuan baru, dukungan atau koreksi terhadap temuan dan teori yang sudah ada.
  2. Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan. Pelaksanaan program dalam berbagai bidang dapat memanfaatkan hasil penelitian atau melaksanakan sendiri penelitian-penelitian tindakan (action research) untuk mempelajari timbulnya suatu masalah sehingga dapat mengambil langkah untuk mengatasinya.
  3. Sebagai penyumbang informasi penting bagi pembuatan kebijakan dan perencanaan program pembangunan. Pembuatan kebijakan sangat mengandalkan hasil dari suatu tindakan penelitian.
  4. Sebagai cara untuk mengembangkan teknologi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tergantung dari hasil penelitian.[7]
  5. Menemukan seuatu yang baru. Walaupun banyak cara untuk dapat menemukan informasi atau hasil karya baru, dalam dunia pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui suatu kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan. Melalui penelitian yang baik, hasil temuan dapat diakui oleh para ahli di bidangnya.
  6. Melakukan validasi terhadap teori lama. Hasil penelitian digunakan sebagai konfirmasi atau pembaruan jika terjadi perubahan yang nyata terhadap paradigma teori yang telah lama berlaku. Melalui penelitian, hasil temuan yang memang dapat berlaku secara universal, dapat diangkat menjadi hukum yang mungkin berlaku sepanjang waktu.[8]
G.    Tahap-tahap Penelitian
  1. Memilih Masalah. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang menyangkut persoalan yang cukup penting untuk dijadikan masalah penelitian. Masalah tersebut harus merupakan persoalan yang dapat dijawab melalui penyelidikan ilmiah. Selain itu, masalah itu harus juga merupakan persoalan yang belum ada jawabannya, tetapi sarana untuk mencari jawaban itu, yakni melalui pengumpulan data dan analisis data, dapat diperoleh.
  2. Tahap Analisis. Sesudah masalah yang akan diteliti diidentifikasi, tahap berikut adalah tahap analisis. Tahap ini menuntut pengkajian yang mendalam terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya, yang mungkin telah dilakukan terhadap masalah tersebut. Pembahasan hasil penelitian yang berkaitan ini amat diperlukan guna memperoleh pengertian yang dalam mengenai masalah penelitian, serta agar dapat memberikan latar belakang bagi perumusan hipotesis yang merupakan aspek penting dari tahap analisis ini. Pedoman terbaik untuk mendapatkan hipotesis yang tepat adalah dengan menganalisis secara cermat data yang ada dan bersangkut-paut dengan masalah penelitian.
  3. Memilih Strategi Penelitian dan Mengembangkan Instrumen. Masalah penelitian akan menentukan metode penelitian yang harus dipakai. Ada masalah yang memrlukan eksperimentasi, ada pula yang mungkin dapat diatasi dengan memakai strategi penelitian deskriptif. Selanjutnya, pemilihan metode penelitian akan mempengaruhi penyusunan rancangan penyelidikan (design) dan prosedur-prosedur pengukuran variabel. Alat-alat (instrumen) pengukuran variabel ini mungkin sudah tersedia dan merupakan alat pengukur baku, atau bisa juga masih harus dikembangkan oleh peneliti sendiri.
  4. Mengumpulkan dan Menafsirkan Data. Konsekuensi-konsekuensi hipotesis penelitian yang dicapai melalui deduksi harus diuji terlebih dahulu. Oleh karena itu, tahapan ini memerlukan pengumpulan data, yang meliputi pekerjaan rutin seperti mengurus instrumen penelitian, menyimpan catatan-catatan, menyusun jadwal dan sebagainya. Berbeda dengan anggapan umum, tahap ini biasanya memerlukan waktu yang jauh lebih sedikit daripada tahap-tahap perencanaan penelitian sebelumnya. Sesudah dikumpulkan, selanjutnya data harus dianalisis, bisanya secara statistik. Kemudian peneliti melakukan penafsiran yang tepat terhadap hasil penelitian yang diperoleh.
  5. Melaporkan Hasil Penelitian. Para peneliti harus berusaha agar prosedur, hasil-hasil dan kesimpulan-kesimpulan penelitian mereka tersaji dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh orang lain, yang mungkin berminat terhadap masalah yang diteliti. Untuk itu diperlukan suatu penyajian yang jelas dan ringkas tentang langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian itu.[9]


[1] Efferin, Sujoko,dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akutansi: Sebuah Pendekatan Praktis. Malang: Bayumedia. Hlm 7
[2] Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis.Yogyakarta: Teras. Hlm 1
[3] Ibid, hlm 2
[4] Hadi, Sutrisno,1986. Metodologi Research, Di kutiip Dari Ahmad Tanzeh, 2011. Yogyakarta: Teras. Hlm 4
[5] Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yokyakarta: Teras. Hlm 4
[6] Winchester, Dean.Tanpa Tahun. Ciri-ciri penelitian Ilmiah. (Online). http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2026144-ciri-ciri-penelitian-ilmiah/#ixzz1s1Q0RYuY. Di akses 15 April 2012
[7] Ahmad Tanzeh.2011.Metodologi Penelitian Praktis.Yogyakarta:Teras.Hal:7
[8] Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT.Bumi Aksara.Hal:9
[9] Arief Furchan.1982.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.Hal:46