semakin berkarya semakin mengetahui kemampuan kita, jangan putus asa, tingkatkanlah.
Jumat, 27 April 2012
TEST TOEFL
Bagi kalian yang ingin mengasah kemampuan bahasa inggrisnya untuk persiapan test TOEFL bisa langsung klik di sini.
TATA SURYA
A.
Teori Terbentuknya Tata Surya
Tata surya merupakan suatu system ynag terdiri atas matahari sebagai
pusat dengan planet-planet (salah satunya bumi kita), bulan, komet-komet dan
meteor-meteor sebagai anggotanya. Tiap-tiap bintang memiliki suatu system
seperti matahari kita, karena matahari kita hanyalah salah satu bintang dari
berjuta-juta bintang di ala mini. Kita mengenal 5 teori yang mencoba
menjelaskan bagaimana terbentuknya tata surya kita:
1.
Teori Kant (Immanuel kant, jerman :
1724-1804) Hipotesa Nebula
tata surya kita berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar
lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang
memiliki berat jenis. Inti yang terbesar terbentuk di tengah-tengah sedangkan
yang kecil-kecil terbentuk di sekitarnya. Karena proses pendinginan inti-inti
kecil tersebut berubah menjadi planet-planet.
2.
Teori Chamberlin dan Multon (Amerika
Serikat: 1900) Pasang Surut
Kedua sarjana ini berpendapat bahwa tata surya kita berasal dari kabut
panas yang melakukan gerak pilin (kabut pilin). Kabut ini terdiri atas
bahan-bahan yang halus yang masing-masing terbentuk spiral. Benda-benda kecil
di sekitarnya menjadi planet-planet.
3.
Teori Laplace (Piere Simon
Laplace,prancis: 1749-1827) Protoplanet
Tat surya bila bertasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar cepat. Karena cepatnya putaran
maka terlepaslah bagian-bagian yang terlepas itu berputar terus dank arena
pengaruh pendinginan, lama-kelamaan berubah menjadi planet-planet masih tetap
panas.
4.
Teori Vor Weizsaecker dan GP
Kuiper(1945-1950) Vorteks
Kedua srjana ini berpendapat bahwa tata surya kita terjadi dari kabut gas
raksasa dan debu (sejenis kabut yang terdiri dari gas hydrogen dan helium). Gas
ini mul;ai membeku dan disertai dengan penyusutan serta gerak putarannya yang
cepat, maka hasilnya bentuk bulat sempurna tetapi menyerupai cakram.
5.
Teori James Jeans dan Jeffreys(Amerika
Serikat: 1917) Hipotesi Tidal
Menurut teori ini pada tata surya semula hanya ada matahari saja tanpa
anggota tata surya yang lainnya. Teori ini dianggap mendekati kebenaran karena
susunan planet yang ada sekarang sesuai dengan cerutu, yaitu planet yang berada
di tengah-tengah adalah planet yang terbesar dan didampingi oleh planet-planet
yang lebih kecil.
B.
Hukun Peredaran Planet
Johan Kepler (Jerman 1571-1630) mengemukakan tiga hokum tentang planet,
yakni:
·
Hokum I kepler: “planet-planet
beredar mengelilingi matahari melalui garis edar yang berbentuk elips dengan
matahari berada pada salah satu titik apinya”.
Hokum ini menjelaskan bahwa jarak planet-planet ke matahari tidaklah
tetap melainkan berubah-ubah, kadang-kadang jauh dan kadang-kadang dekat ke
matahari. Kedudukan terjauh disebut Aphelium dan kedudukan terdekat perihelium.
·
Hukum II kepler:”dalam
perdearannya mengelilingi matahari, planet-planet membentuk bidang yang sama
luasnya di dalam waktu yang sama.”
Hokum ini memberi penjelasan bahwa dalam peredarannya mengelilingi
matahari, kecepatan planet tidaklah tetap.
·
Hukum III kepler:”jarak rata-rata
planet ke matahari pangkat tiga di bagi period sideris kuadrat merupakan
bilangan konstan.
C.
Matahari dan Planet lainnya
Matahari sebagai pusat tat surya merupakan sebuah bintang yang paling
dekat dengan bumi, jarak matahari bumi diperkirakan 150 juta km. Teori yang
mendukung bahwa matahari sebagai pusat tata surya adalah teori heliosentris
yang dikemukakan oleh Nicholas Copernicus pada abad ke-16. matahari memancarkan
cahaya ke bumi dalam bentuk elektromagnetik yang terdiri dari sinar x, sinar
ultraviolet, ultra ungu. Selain sebagai sumber cahaya, matahari terdiri dari
gumpalan es yang berpijar dengan masa sekitar 1,99x10 kg/3,3x10 kali masa bumi.dan
berusia sekitar 5000juta tahun. Gravitasi permukaan matahari sekitar 27 kali
gravitasi permukaan bumi. Jari-jari matahari sekitar1.380.000 km. Sumber
cahaya dan panas matahari beresal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan
inti-inti unsure hydrogen (H) menjadi unsure helium (He).
Planet-planet dalam susunan tata surya:
Planet berasal dari bahasa yunani, planetai yang berarti pengembara. Hal
ini disebabkan kedudukan planet dengan bintang tidaklah tetap. Sampai saat
dikenal 9 planet yang mengelilingi matahari yaitu merkurius, venus, bumi,
marsm, yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Arah gerak planet adalah
dari timur ke barat. Selain berevolusi mengelilingi matahari, planet-planet
yang berotasi pada sumbunya. Selain planet-planet tersebut, pada tata surya
terdapat pula benda angkasa yang mengelilingi planet dan bersama-sama dengan
planet mengelilingi matahari. Dengan demikian, tata surya kita merupakan suatu
system rotasi yang berpusat pada matahari.
Klasifikasi Planet:
Secara umum, planet-planet yang terdapat dalam tat surya ini dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Planet Interior dan planet Superior dalam
klasifikasi ini bertindak sebagai pembatas adalah bumi. Planet interior
contohnya: merkurius dan venus. Sedangkan Planet superior contohnya: mars,
saturnus,Uranus, neptunus dan Pluto.
2.
Planet dalam dan planet luar:
Termasuk planet dalam adalah planet-planet di sebelah dalam lintasan
asteroid, yitu merkurius, venus, bumi, mars. Planet yang termasuk planet luar,
yaitu yupiter, saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto.
Merkurius adalah planet terkecil
di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan
kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5
dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena
sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar
28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak
begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner
10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40
sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan,
Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai
inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan
medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180
sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan
tercatat dari
Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada
milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan
planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga
sebagai Hermes pada
mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang
astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa
dengan topi bersayap diatas caduceus.
Orang Yunani pada zaman Hesiod menamai
Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka
mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu
hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada
saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha (बुध),
anak dari Candra sang
bulan. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang
air". Orang-orang Ibrani menamakannya
Kokhav Hamah (כוכב חמה), "bintang dari yang panas"
("yang panas" maksudnya matahari). Diameter Merkurius 40% lebih kecil
daripada Bumi (4879,4 km), dan 40% lebih besar daripada Bulan. Ukurannya juga
lebih kecil (walaupun lebih padat) daripada bulan Jupiter, Ganymede dan bulan
Saturnus, Titan.
Struktur dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa,
Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari
70%logam dan
30% silikat serta
mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi.
Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih
padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur
dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi,
terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian
dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga
karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi. Para ahli
bumi menaksir bahwa inti Merkurius menempati 42 % dari volumenya (inti
Bumi hanya menempati 17% dari volume Bumi). Menurut riset terbaru, kemungkinan
besar inti Merkurius adalah cair.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga setebal 100
sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang kurus,
beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini terbentuk
karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak sudah
membatu.
Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata surya dan beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskannya. Teori yang paling luas diterima adalah bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan.
Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin
telah terbentuk dari nebula
Matahari sebelum
energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua
kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari,
suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan
mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap
pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang
mungkin tertiup oleh angin matahari.
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius
akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi
pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang
berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGERdan BepiColombo akan menguji teori-teori ini.
Venus adalah planet terdekat
kedua dari matahari setelah Merkurius.
Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225
hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin
terdapat kehidupan.
Arah rotasi Venus
berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu
rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinyadalam mengelilingi matahari.
Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat
tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan
selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan
Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan
kehidupan.
Bumi adalah planet ketiga
dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 miliar tahun.
Jarak antara Bumi denganmatahari adalah 149.6 juta kilometer atau
1 AU (Inggris: astronomical
unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi
dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan
udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon,
setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi
adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan
365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas
permukaan 510 juta kilometer persegi.
Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai
unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok
sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang
12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran
gravitasi planet lain,
dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78%nitrogen, 21% oksigen dan
1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti
dalam bumi yang
terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula olehinti
luar yang bersifat
cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83%
isi bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi
terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter.
Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter,
sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspiadengan luas 394.299 km2.
Mars adalah planet terdekat
keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa perang Romawi. Namun planet ini
juga dikenal sebagai planetmerah karena penampakannya yang
kemerah-merahan.
Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan
dibandingkan keadaan Planet Venus.
Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup
rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang
sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu
pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai
penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang
amat sederhana.
Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam
mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 25,62 jam.
Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah
perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya
sebagai sebuah bukti dari peradaban yang
telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur
tersebut hanyalah sebuah kenampakan
alam biasa.
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat
kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah
778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter
14.980 km dan memilikimassa 318
kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode
revolusi adalah 11,86 tahun.
Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Yupiter
mengandung hidrogen (H),
helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter
terdiri dari 88 - 92% hidrogen dan 8 - 12% helium. Suhu di permukaan planet ini
berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain,
Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur
berat lainnya. Jupiter
memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede,Callisto (Galilean
moons).
Saturnus adalah
sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet
bercincin, dan merupakan planet terbesar kedua di tata surya setelah Jupiter. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak
tidak terlalu jelas dari Bumi.
Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus
dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus
juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian
besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri
dari batuan padat dengan atmosfer tersusun
atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus.
Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin
yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui.
Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat
karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga
terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya
gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk
cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya cukup
masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih
besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
Uranus adalah planet ketujuh
dari Matahari dan
planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa
langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός)
ayah dari Kronos (Saturnus)
dan kakek dari Zeus (Jupiter).
Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet
klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu
kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat.[14] Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal
13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama
kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang
ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan
keduanya mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter danSaturn. Karenanya, para astronom kadang-kadang
menempatkannya dalam kategori yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang
sama dengan Jupiter dan Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es"
seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.[10] Atmosfernya itu adalah atmofer yang
terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis dan kompleks dan
dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan awan teratas
diperkirakan terdiri dari metana.[10] Kontras dengan itu, interior Uranus
terutama terdiri atas es dan bebatuan.[9]
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer serta banyak bulan. Sistem Uranian konfigurasinya unik
di antara planet-planet karena sumbu
rotasi miring ke
sampingnya, hampir pada bidang revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga,
kutub utara dan selatannya terletak pada tempat yang pada banyak planet lain
merupakan ekuator mereka.[15] Dilihat dari Bumi, cincin Uranus
kadang nampak melingkari planet itu seperti sasaran panah dan bulan-bulannya
mengelilinginya seperti jarum-jarum jam, meskipun pada tahun 2007 dan 2008
cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986, gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang
nampak tidak berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan ataubadai yang diasosiasikan dengan raksasa
lain.[15] Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat
tanda-tanda perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun
belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya.
Kecepatan angin di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik
(900 km/jam, 560 mil per jam).[16]
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari
sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan
memiliki massa 17,2 massa Bumi.
Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusi adalah
164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan
permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah
besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
D.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi: kita telah mengetahui bahwa bumi berotasi yaitu perputaran bumi
pada porosnya. Rotasi bumi berlangsung satu hari satu malam atau 24 jam,
tepatnya 23 jam 56 menit 4,09 detik. Arah rotasi arah timur. Pada waktu bumi
berotasi atmosfer kita ikut berotasi. Dapat kita bayangkan jika atmosfer tidak
ikut berotasi. Di katulistiwa akan terjadi angina badai maha dahsyat dengan
kecepatan 1667 km/jam.
Revolusi bumi: bumi beredar mengelilingi matahari seperti halnya
planet-planet lain. Periode revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Periode tersebut disebut tahun siderik. Arah revolusi bumi adalah negative.
Sumbu terhadap bidang edarnya membentuk sudut 66,5 dengan sudut
kemiringan yang tetap atau ekuator bumi membentuk sudut dengan bidang edarnya/ekliptika
sebesar 23,5.
E.
Bulan
Jarak bulan terhadap bumi dapat ditentukan dengan sebuah alat retroreflektor
yakni sebuah alat pemantulkan sinar (seberkas laser). Dari penelitian diperoleh
berbagai data tentang bulan antara lain: massa bulan 1/18 kali massa bumi,
berat jenis bulan rata-rata 3,3 gr/cm, grafitasi permukaan bulan 1/6 grafitasi permukaan bumi.
Garis tengah bulan 3476 km sama dengan ¼
garis tengah bumi. Bulan tidak memiliki atmosfer karena grafitasinya
kesil, sehingga tidak dapat mengikat atmosfer. Akibat tidak memiliki atmosfer,
yaitu:
1.
bulan sangat sunyi karena bunyi tidak
dapat merambat.
2.
suhu mengalami perubahan sangat cepat,
yang menghadap matahari suhunya sekitar 100 derajat celcius dan yang
membelakangi matahari suhunya mencapai -173 derajat celcius.
3.
tidak terdapat air
4.
langit di bulan tampak suram, karena
cahaya matahari tidak ada yang menghamburannya.
Bagian permukaan bulan terdiri dari dataran rendah, kawah, pegunungan dan
lembah. Bagian yang datar, kering danhalus tampak agak gelap sering di sebut
laut(mare).
·
Gerakan Bulan:
1.
rotasi dengan arah negative, periode
rotasinya sama dengan periode revolusinya mengelilingi bumi, sehingga secara
umum dapat dikatakan bahwa permukaan bulan yang menghadap ke bumi adalah tetap.
2.
bulan berevolusi mengelilingi bumi dengan
orbit berbentuk elips. Periode revolusi bulan 29 ½ hari, disebut periode
siderik. Bidang lintasan bulan membentuk sudut 5 derajat terhadap ekliptika.
3.
bulan bersama-sama dengan bumi bergerak
mengelilingi matahari dengan wktu periode 1 tahun.
·
Aspek Bulan:
Adalah kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi yang terdiri
dari:
1.
konjungsi yaitu bulan searah dengan
matahari.
2.
oposisi yaitu bulan berlawanan arah
dengan matahari.
3.
kuarter yaitu kedudukan bulan tegak lurus
terhadap garis penghubung antara bumi dan matahari.
·
Fase-fase Bulan:
Ada 8 fase bulan, yaitu bulan baru, sabit awal,
kuartir/seperempat awal, gibbous awal, bulan purnama, gibbous akhir, seperempat
akhir dan sabit akhir.
F.
Hukum Gravitasi Bumi
Hukum Newton tentang grafitasi Bumi, pada tahun 1686, Newton mengemukakan
bahwa: “Setiap partikel dalam alam semesta ini selalu menarik partikel lain
dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan massa partikel-partikel itu
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.”
Permainan Unik Menarik Dalam sistematika Pembelajaran SD
Permainan yang cocok digunakan dalam menjelaskan materi secara sistematik. Dalam pembelajaran sains SD kegiatan yangmenarik yaitu dengan permainan "Bus Sekolah". Cara yang digunakan guru sangat berfariatif. Cara yang paling mudah dengan cara menjalankan bus tersebut. Bus tersebut dapat jalan sampai terakir materi sesuai dengan tujuan pembelajaran derngan cara siswa menjawab semua pertanyaan dari guru. Ini sebuah permainan yang klasik dan mudah diterapkan oleh guru pada semua tingkat sekolah.
Rabu, 25 April 2012
Mengenal Penelitian Secara Umum
A. Pengertian Penelitian
Ada
beberapa pengertian penelitian menurut buku dan para ahli, diantaranya :
Pengertian penelitian
adalah usaha manusia yang di lakukan untuk mencari jawaban atas suatu
keingintahuan. Sebagaimana berteori, penelitian juga merupakan aktivitas
sehari-hari yang di lakukan oleh setiap orang, baik di dasari maupun tidak.
Karena setiap waktu kita selalu menemukan hal-hal baru dan senantiasa mencari
penjelasan/jawaban tentang penyebab, factor-faktor yang mempengaruhi, serta
akibat-akibat yang di timbulkannya.
Dalam penelitian dikenal
apa yang di sebut metodologi penelitian dan metode penelitian. Metodologi penelitian adalah strategi
dalam melakukan penelitian termasuk tahapan-tahapan yang di lakukan melakukan
penelitian. Tahapan ini meliputi :
1.
Pendekatan
yang di pilih (positivism atau alternative)
2. Penetapan
tujuan studi
3. Perumusan
research question
4. Pengumpulan
data
5. Dan
penulisan laporan
Sedangkan
metode penelitian merupakan dari
bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan dengan cara
mengumpulkan dan menganalisis data[1].
Dalam bahasa inggris istilah penelitian disebut
(research), berasal dari kata (re) artinya kembali dan (to reasrch) artinya menemukan atau
mencari. Adapun yang di temukan cari atau dicari dalam hal ini adalah jawaban
atau kebenaran dari pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam fikiran manusia atas
suatu masalah yang muncul dan perlu untuk di pecahkan.dalam hal ini, penelitian
merupakan suatu sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, baik dari
segiteoritis maupun praktis. Penelitian merupakan suatu bagian pokok dari ilmu
pengetahuan, yang bertujuan untuk lebih mengetahui dan lebih mendalami segala
segi kehidupan. Betapa besarnya manfaat dan kegunaan penelitian, kiranya sulit
untuk di sangkal, oleh karena dengan penelitian itulah manusia mencari
kebenaran dari pada pergaulan hidup ini, yang di tentukan oleh pribadi manusia,
lingkungan social dan lingkungan alam[2].
Penelitian pada hakekatnya adalah suatu kegiatan
ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah.
Pengetahuan yang di peroleh dari penelitian terdiri dari fakta, konsep,
generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan
memecahkan masalah yang di hadapinya.masalah penelitian dapat timbul akibat
adanya kesulitan yang mengganggu kehidupan manusia atau semata-mata karena
dorongan ingin tahu sebagai sifat naluri manusia. Baik untuk masalah penelitian
yang timbul karena adanya kesulitan yang di hadapi manusia maupun karena naluri
ingin tahu, di perlukan jawaban yang dapat diandalkan berdasarkan yang
benar.kebenaran yang dipegang teguh dalam penelitian adalah kebenaran ilmiah,
yaitu kebenaran yang bersifat mutlak.penelitian berusaha memperoleh pengetahuan
yang memiliki kebenaran ilmiah yang lebih sempurna dari pengetahuan sebelumnya,
yang kesalahanya lebih kecil dari pada pengetahuan yang telah terkumpul
sebelumnya[3].
B. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian antara lain:
a.
Memperoleh
informasi baru. Pada penelitian biasannya seorang peneliti akan berubungan
dengan data atau fakta baru. Walaupun suatu data atau fakta tersebut telah ada da
nada pada suatu tempat dalam waktu lama (data sejarah), namun apabila fakta dan
data tersebut terungkap dan di sajikan secara sistematis maka dapat dikatakan
data dan fakta masih tetap baru.
b.
Mengembangkan
dan menjelaskan. Merupakan tujuan penelitian yang lain dan penting karena hanya
melalui penelitian suatu cakrawala teori ilmu pengetahuan dapat di kembangkan.
c.
Menerangkan,
memprediksi dan mengontrol suatu variabel. Seseorang yang dapat menguasai ilmu pengetahuan yang
mencangkup fungsi menerangkan, memprediksi, dan mengontrol sesuatu maka dapat
di katakan bahwa orang tersebut adalah berpengetahuan atau seorang umaroh.
C. Jenis-jenis
Penelitian
Penggolongan jenis-jenis
penelitian tergantung kepada pedoman dari segi mana penggolongan itu di tinjau[4]. Keseragaman dasar tinjauan penggolongan belumlah
tercapai. Namun secara umum dapatlah di catat jenis-jenis penggolongan sebagai
berikut:
a. Penggolongan menurut bidangnya: penelitian pendidikan,
penelitian sejarah, penelitian bahasa, penelitian ilmu teknik, penelitian
biologi, penelitian ekonomi, dan sebagainya
b.
Penggolongan menurut
tempatnya: penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan, dan
penelitian kancah.
c.
Penggolongan menurut pemakaianya: penelitian murni (pure research) dan penelitian terpakai (applied
research).
d.
Penggolongan menurut tujuan umumnya: Penelitian eksploratif,
penelitian developmental, dan penelitian verifikatif.
e. Penggolongan menurut tarafnya: Penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
f.
Penggolongan menurut approachnya: penelitian longitudinal dan penelitian cross-sektional[5].
D. Macam-macam Penelitian
Secara
garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu
bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa
aspek tinjauan tersebut: aspek tujuan, aspek metode, dan aspek bidang kajian.
1.
Klasifikasi bentuk penelitian dari aspek tujuan. Ada dua macam tujuan
yaitu:
a. Penelitian Dasar. Suatu
bentuk penelitian dikatakan penelitian dasar apabila para peneliti yang
melakukan penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu dengan tanpa memikirkan
pada pemanfaatan hasil penelitian tersbut untuk manusia maupun masyarakat.
b.
Penelitian Terepan.
Penelitian juga sering disebut sebagai applied research. Para peneliti
dalam hal ini mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan dan
hidup dimasyarakat sekitarnya. Tujuan para peneliti yang utama adalah
memecahkan masalah dan hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia baik secara individual maupun secara kelompok maupun keperluan industri
atau pengusaha dan bukan untuk wawasan keilmuan.
2. Klasifikasi
penelitian menurut aspek metode. Pengelompokan
bentuk penelitian yang sering pula di lakukan oleh para peneiti adalah
klasifikasi bentuk penelitian menurut aspek metode yang di gunakan. Beberapa
macam bentuk penelitian di lihat dari segi metode dapat di lihat dalam
keterangan di bawah ini.
a. Penelitian
Deskriptif. Klasifikasi yang pertama sering di temui dalam bidang social,
ekonomi, dan pendidikan ialah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif
ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang di lakukan
pada obyek tertentu secara jelas dan sistematis.
b. Penelitian
Sejarah. Penelitian sejarah atau historical research ini juga di lihat
sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan
penggambaran secara komprehensip tentang obyek atau subyek penelitian. Yang
membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data
dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang
terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan
sumber-sumber lain termasuk obyek
peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan
peristiwa yang di teliti. Tujuan dari kegitan tersebut ialah untuk memperoleh
gambaran secara obyektif terhadap peristiwa besar atau obyek yang di teliti. Di
Negara berkembang termasuk di Indonesia ini, peneliti sejarah belum menjadi
perhatian yang serius oleh para ahli di bidangya. Oleh karena itu, tidak aneh
jika terjadi penyimpangan terhadap obyektifitas yang dapat berakibat sebagai
berikut.
1) Peristiwa
besar daam kehidupan masyarakat yang di ambil dengan metodologi penelitian yang
valid masih kurang.
2) Peristiwa
biasa menjadi peristiwa legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
3) Banyak
di gunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan melanggengkan
kekuasaanya.
c.
Penelitian survei. Bentuk
penelitian yang kedua ini seringpula di sebut sebagai penelitian normative atau
atau penelitian status. Penelitian survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa
variabel. Para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi
yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak di capai. Hasil yang luas
dari penelitian survei juga dapat di gunakan untuk bermacam-macam tujuan
seperti berikut.
1)
Penelitian
ini dapat di gunakan sebagai bentuk awal penelitian yang telah di rencanakan
untuk di tindak lanjuti dengan penelitian-penelitian lain yang lebih spesifik.
2) Dengan penelitian survei, para peneliti
dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif sebagai tujuan penelitian.
3) Dengan penelitian ini, mereka juga
dapat melekukan klasifikasi terhadap permasalahan yang hendak di pecahkan
kemudian.
d.
Penelitian
ex-postfakto. Penelitian ini di sebut penelitian ex-postfakto karena para peneliti
berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu
memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti.
e.
Penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian
yang ada. Karen adalam penelitian eksperimen para peneliti mellakukan tiga
persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu
kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi.
f.
Penelitian
kuasi eksperimen. Kuasi arti lain dari semu. Penelitian kuasi eksperimen dapat
diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu.
3.
Klasifikasi penelitian menurut bidang garapan. Dapat dibedakan menjadi 2:
a. Penelitian Kependidikan.
Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada sekitar
masalah pendidikan, baik yang mencakup faktor internal pendidikan termasuk:
komponen guru, siswa, kurikulum sistem pengajar, manajemen pendidikan dan
hubungan lembaga dan masyarakat. Disamping itu penelitian itu penelitian juga
mencakup faktor eksternal seperti: kebijakan pemerintah terhadap lembaga
pendidikan, pengaruh gaya hidup elit politik terhadap prospek pendidikan,
pengaruh kehidupan sosial dan ekonomi terhadap pendidikan generasi muda, dan
sebagainya.
b. Penelitian Non
Kependidikan. Penelitian non kependidikan ini mempunyai cangkupan yang luas
sekali seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan
sebagai penelitian non kependidikan. Untuk memberikan semacam acuan di bawah
diberikan kemungkinan contoh-contoh penelitian non kependidikan: penelitian
sosial, ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi dsb.
E. Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
1.
Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
2.
Rigor,
teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
3.
Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
4.
Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
5.
Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan
emosional;
6.
Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
7.
Precision, Mendekati
realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
8.
Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah.
Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah.
Umumnya ada lima karakteristik penelitian
ilmiah, yaitu :
a.
Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
b.
Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
c.
Empirik
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
d.
Obyektif,
Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
e.
Replikatif,
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti[6].
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti[6].
F.
Fungsi Penelitian
Penelitian
menghasilkan pengetahuan yang dapat dipakai untuk mendeskripsikan fenomena,
menjelaskan hubungan antar fenomena, meramalkan fenomena yang akan terjadi
secara ilmiah dan akurat dan mengendalikan berbagai fenomena dan kekuatan alam
untuk berbagai keperluan. Dengan demikian penelitian mengemban fungsi-fungsi
penting sebagai berikut:
- Sebagai
cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian dapat berupa
temuan-temuan baru, dukungan atau koreksi terhadap temuan dan teori yang
sudah ada.
- Sebagai
alat pemecahan masalah praktis di lapangan. Pelaksanaan program dalam
berbagai bidang dapat memanfaatkan hasil penelitian atau melaksanakan
sendiri penelitian-penelitian tindakan (action research) untuk
mempelajari timbulnya suatu masalah sehingga dapat mengambil langkah untuk
mengatasinya.
- Sebagai
penyumbang informasi penting bagi pembuatan kebijakan dan perencanaan program
pembangunan. Pembuatan kebijakan sangat mengandalkan hasil dari suatu
tindakan penelitian.
- Sebagai cara untuk mengembangkan teknologi.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tergantung dari hasil
penelitian.[7]
- Menemukan seuatu yang baru. Walaupun banyak cara
untuk dapat menemukan informasi atau hasil karya baru, dalam dunia
pengetahuan penemuan yang dilakukan melalui suatu kegiatan penelitian
adalah hasil yang andal dan mendapat pengakuan dari kalangan ilmuan.
Melalui penelitian yang baik, hasil temuan dapat diakui oleh para ahli di
bidangnya.
- Melakukan validasi terhadap teori lama. Hasil
penelitian digunakan sebagai konfirmasi atau pembaruan jika terjadi
perubahan yang nyata terhadap paradigma teori yang telah lama berlaku.
Melalui penelitian, hasil temuan yang memang dapat berlaku secara
universal, dapat diangkat menjadi hukum yang mungkin berlaku sepanjang
waktu.[8]
G. Tahap-tahap
Penelitian
- Memilih
Masalah. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang menyangkut
persoalan yang cukup penting untuk dijadikan masalah penelitian. Masalah
tersebut harus merupakan persoalan yang dapat dijawab melalui penyelidikan
ilmiah. Selain itu, masalah itu harus juga merupakan persoalan yang belum
ada jawabannya, tetapi sarana untuk mencari jawaban itu, yakni melalui
pengumpulan data dan analisis data, dapat diperoleh.
- Tahap
Analisis. Sesudah masalah yang akan diteliti diidentifikasi, tahap berikut
adalah tahap analisis. Tahap ini menuntut pengkajian yang mendalam
terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya, yang mungkin telah dilakukan
terhadap masalah tersebut. Pembahasan hasil penelitian yang berkaitan ini
amat diperlukan guna memperoleh pengertian yang dalam mengenai masalah
penelitian, serta agar dapat memberikan latar belakang bagi perumusan
hipotesis yang merupakan aspek penting dari tahap analisis ini. Pedoman
terbaik untuk mendapatkan hipotesis yang tepat adalah dengan menganalisis
secara cermat data yang ada dan bersangkut-paut dengan masalah penelitian.
- Memilih Strategi Penelitian dan Mengembangkan Instrumen.
Masalah penelitian akan menentukan
metode penelitian yang harus dipakai. Ada masalah yang memrlukan
eksperimentasi, ada pula yang mungkin dapat diatasi dengan memakai
strategi penelitian deskriptif. Selanjutnya, pemilihan metode penelitian
akan mempengaruhi penyusunan rancangan penyelidikan (design) dan
prosedur-prosedur pengukuran variabel. Alat-alat (instrumen)
pengukuran variabel ini mungkin sudah tersedia dan merupakan alat pengukur
baku, atau bisa juga masih harus dikembangkan oleh peneliti sendiri.
- Mengumpulkan dan Menafsirkan Data.
Konsekuensi-konsekuensi hipotesis penelitian yang dicapai melalui deduksi
harus diuji terlebih dahulu. Oleh karena itu, tahapan ini memerlukan
pengumpulan data, yang meliputi pekerjaan rutin seperti mengurus instrumen
penelitian, menyimpan catatan-catatan, menyusun jadwal dan sebagainya.
Berbeda dengan anggapan umum, tahap ini biasanya memerlukan waktu yang
jauh lebih sedikit daripada tahap-tahap perencanaan penelitian sebelumnya.
Sesudah dikumpulkan, selanjutnya data harus dianalisis, bisanya secara
statistik. Kemudian peneliti melakukan penafsiran yang tepat terhadap
hasil penelitian yang diperoleh.
- Melaporkan Hasil Penelitian. Para peneliti harus
berusaha agar prosedur, hasil-hasil dan kesimpulan-kesimpulan penelitian
mereka tersaji dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh orang lain, yang
mungkin berminat terhadap masalah yang diteliti. Untuk itu diperlukan
suatu penyajian yang jelas dan ringkas tentang langkah-langkah yang
ditempuh dalam penelitian itu.[9]
[1] Efferin, Sujoko,dkk. 2004. Metode
Penelitian Untuk Akutansi: Sebuah Pendekatan Praktis. Malang: Bayumedia.
Hlm 7
[3] Ibid, hlm 2
[4] Hadi, Sutrisno,1986. Metodologi
Research, Di kutiip Dari Ahmad Tanzeh, 2011. Yogyakarta: Teras. Hlm 4
[5] Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi
Penelitian Praktis. Yokyakarta: Teras. Hlm 4
[6] Winchester, Dean.Tanpa Tahun. Ciri-ciri penelitian Ilmiah. (Online). http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2026144-ciri-ciri-penelitian-ilmiah/#ixzz1s1Q0RYuY. Di akses 15 April 2012
[7] Ahmad Tanzeh.2011.Metodologi Penelitian Praktis.Yogyakarta:Teras.Hal:7
[8] Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta:
PT.Bumi Aksara.Hal:9
[9] Arief Furchan.1982.Pengantar
Penelitian dalam Pendidikan.Surabaya:Usaha Nasional.Hal:46
Langganan:
Postingan (Atom)